
Wilayah Kelor
Sejarah

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor semula merupakan bagian dari Paroki Santo Petrus Kanisius Wonosari. Rintisan menjadi Paroki dimulai sejak 1 Januari 1998 ketika stasi Kelor ditetapkan sebagai Paroki Administratif. Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ditetapkan sebagai Paroki secara definitive tanggal 2 Agustus 2006 oleh Bapak Uskup Agung Semarang Mgr. Ignatius Suharyo, ketika pastor paroki dipegang oleh Romo Alexius Dwi Aryanto,Pr. Penetapan sebagai paroki berdasarkan SK Uskup Semarang No. 672/B/!/b-49a/06. Ketika diresmikan, Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor memiliki 6 Wilayah dan 34 Lingkungan. Wilayah Kelor terdiri 11 Lingkungan, Jaranmati 6 Lingkungan, Semin 7 Lingkungan, Ngawen 3 Lingkungan, Sambeng 4 Lingkungan dan Wonosari Jurangjero 4 Lingkungan. Tata pengembalaan Paroki menggunakan model Paroki dan Wilayah. Pada awal berdirinya Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor menggunakan PPDP 2004 menerapkan struktur Dewan Paroki sebagai berikut:
Data Umat

Peta Wilayah

Wilayah WIladeg
Sejarah

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor semula merupakan bagian dari Paroki Santo Petrus Kanisius Wonosari. Rintisan menjadi Paroki dimulai sejak 1 Januari 1998 ketika stasi Kelor ditetapkan sebagai Paroki Administratif. Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ditetapkan sebagai Paroki secara definitive tanggal 2 Agustus 2006 oleh Bapak Uskup Agung Semarang Mgr. Ignatius Suharyo, ketika pastor paroki dipegang oleh Romo Alexius Dwi Aryanto,Pr. Penetapan sebagai paroki berdasarkan SK Uskup Semarang No. 672/B/!/b-49a/06. Ketika diresmikan, Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor memiliki 6 Wilayah dan 34 Lingkungan. Wilayah Kelor terdiri 11 Lingkungan, Jaranmati 6 Lingkungan, Semin 7 Lingkungan, Ngawen 3 Lingkungan, Sambeng 4 Lingkungan dan Wonosari Jurangjero 4 Lingkungan. Tata pengembalaan Paroki menggunakan model Paroki dan Wilayah. Pada awal berdirinya Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor menggunakan PPDP 2004 menerapkan struktur Dewan Paroki sebagai berikut:
Data Umat

Peta Wilayah

